Rabu, 20 April 2011

LINUX NETWORKING





Internet Protocol  
Untuk terhubung pada suatu jaringan diperlukan penomoran dari Internet Protocol yang ada pada PC tersebut. Teknik penomoran IP  ada 2 yaitu manual dan otomatis (DHCP). 
Pada suatu jaringan diperlukan IP dan netmask, contoh: 
192.168.0.1/255.255.255.0  192.168.0.1 adalah penomoran IP, sedangkan 255.255.255.0 adalah netmask dari jaringan tersebut. IP memiliki beberapa class yang terbagi menurut jumlah IP tersebut. Class yang Penomoran netmask dapat disingkat, misalkan 255.255.255.0 dapat disingkat menjadi/24 


Setting IP di Linux  
a. Perintah “ifconfig”  


Dengan menggunakan perintah ifconfig, root dapat mengganti setting IP untuk jaringan. 
Contoh : 
highway:~#ifconfig  


eth0  Linkencap:EthernetHWaddr00:0C:F1:BA:38:43 
inetaddr:10.252.102.143Bcast:10.252.102.255Mask:255.255.255.0 
inet6addr:fe80::20c:f1ff:feba:3843/64Scope:Link 
UPBROADCASTRUNNINGMULTICASTMTU:1500Metric:1 
RXpackets:7827318errors:0dropped:0overruns:0frame:0 
TXpackets:5486496errors:0dropped:0overruns:0carrier:0 
collisions:0txqueuelen:1000 
RXbytes:2529035045(2.3GiB)TXbytes:1421757215(1.3GiB) 


Lo Linkencap:LocalLoopback 
inetaddr:127.0.0.1Mask:255.0.0.0 
inet6addr:::1/128Scope:Host 
UPLOOPBACKRUNNINGMTU:16436Metric:1 
RXpackets:999errors:0dropped:0overruns:0frame:0 
TXpackets:999errors:0dropped:0overruns:0carrier:0collisions:0txqueuelen:0RXbytes:68831 (67.2KiB)TXbytes:68831(67.2KiB) 
Untuk mengganti IP dapat dilakukan dengan cara : 
# ifconfig eth0 192.168.0.1 netmask 255.255.25.0 


b. Dengan menyimpan konfigurasi jaringan 


Pada Debian GNU/Linux, file konfigurasi jaringan terdapat pada /etc/network/interfaces, 
dapat dilakukan dengan menggunakan editor vim, nano, atau mcedit. 


# vim /etc/network/interfaces 


pada file tersebut ketikkan syntax berikut: 
 
auto lo 
iface lo inet loopback 
 

auto eth0 
iface eth0 inet static 
address 10.252.108.143 

netmask 255.255.255.0


kemudian jalankan perintah “/etc/init.d/networking restart” 
apabila ingin menggunakan DHCP ganti “iface eth0 inet static” menjadi “iface eth0 inet dhcp”  


Tools Networik  
  a. ping, tools mengirimkan text ke client
  b. mtr, aplikasi traceroute dan ping


II. Alat dan Bahan  
1. PC/Laptop menggunakan sistem Operasi Linux
2. Kabel UTP, switch, hub,


III.  LANGKAH PERCOBAAN 
1  Ganti IP dari masing-masing komputer menjadi network 172.16.0.0/16 tidak boleh ada 
    yg sama, lakukan dengan perintah “ifconfig” maupun dengan menuliskan interfaces.Tulisk
    an pada laporan  
2  Ping pada masingmasing PC di jaringan, tuliskan hasilnya pada laporan  
3  Rubah setting IP tersebut menjadi DHCP, kemudian lakukan “/etc/init.d/networking 
    restart”. Tuliskan cara setting dan hasil dari perintah tersebut di laporan.  


IV. Analisa
A.  Percobaan mengunakan perintah ”ifconfig” 
mengganti IP address pada linux dengan menggunakan printah ifconfig hanya sementara, setelah komputer di restart kembali maka akan kembali ke IP awal. sedangkan menggunakan perintah seperti pada gambar di bawah, maka IP address akan permanen.  
auto lo 
iface lo inet loopback 
 

auto eth0 
iface eth0 inet static 
address 172.16.0.5

netmask 255.255.0.0  

tambahkan IP address dan netmask seperti diatas, IP address dan netmask disesuaikan seperti pada dasar teori di atas.



kemudian lakukan perintah diatas. gunanya untuk merestart jaringan yang sudah kita ubah.

lakukan perintah ifconfig pada terminal, gunanya untuk memastikan apakah IP address sudah terganti atau belum. Jika sudah lanjut ke perintah berikutnya.
B.  Percobaan ”ping” pada masingmasing PC di jaringan 
untuk mengetes apakah connect dengan jangingannya. lakukan perintah ping seperti gambar di atas.
C.  Percobaan merubah setting IP tersebut menjadi DHCP  

 ubah "static" menjadi "dhcp" 

kemudian lakukan perintah restart seperti gambar di atas.

kemudian dengan perintah ifconfig, lihat IP address apakah sudah terganti DHCP atau belum.
IP ADDRESS DHCP : 172.22.22.101 dan NETMASK : 255.255.255.0

kemudian lakukan ping ke komputer lain untuk membuktikan apakah jaringan sudah connect.

IP Address Dan Subnetting

IP Address: merupakan suatu identifikasi perangkat jaringan pada jaringan protokol TCP/IP. Struktur IP Address (IPA) terdiri dari 32 bit(IPv4) yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu network dan host dan secara umum diaplikasikan dalam 3 kelas yaitu:
Kelas A: dengan range 1.0.0.0 s/d 126.255.255.255 (127.x.x.x alamat loopback), dengan subnet mask default nya adalah 255.0.0.0 atau Classless Inter Domain Routing (CIDR) 8 bits. IP Private-nya adalah 10.x.x.x.
Kelas B: dengan range 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255, dengan subnetmask defaultnya adalah 255.255.0.0 (CIDR=16bits) dan IP Privatenya 172.16.x.x s/d 172.31.x.x
Kelas C: dengan range 192.0.0.0 s/d 223.255.255.255, dengan subnetmask defaultnya adalah 255.255.255.0 (CIDR=24bits) dan IP Privatenya adalah 192.168.x.x.
IP Address terbagi atas 2 pengelompokan penggunaan yaitu IP Public dan IP Private. IP Public adalah IPA yang dapat digunakan pada jaringan Internet sedangkan IP Private adalah IPA yang hanya digunakan pada jaringan Lokal.

Subnetting untuk mempelajari subnetting, tips nya adalah pahami range ip setiap class dan subnet mask defaultnya.

range IP Class A: 1.0.0.0 s/d 126.255.255.255
subnet mask default : 255.0.0.0 atau CIDR: /8
range IP Class B: 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255
subnet mask default : 255.255.0.0 atau CIDR: /16
range IP Class C: 192.0.0.0 s/d 223.255.255.255
subnet mask default : 255.255.255.0 atau CIDR/24

dengan subnet mask kita akan dapat memperoleh ip network dan ip broadcast. caranya adalah:
misalkan host ip yang diberikan 192.168.3.112/24

a)ip network:
192.168.3.112, binernya:
11000000.10101000.00000111.01110000
/24 = 255.255.255.0, binernya:
11111111.11111111.11111111.00000000
--------------------------------------------------- AND
11000000.10101000.00000111.00000000
192 . 168 . 3 . 0


b)ip broadcast:
192.168.3.112, binernya:
11000000.10101000.00000111.01110000
/24 = 255.255.255.0, binernya:
11111111.11111111.11111111.00000000, Invertingkan
00000000.00000000.00000000.11111111
---------------------------------------------------- OR
11000000.10101000.00000111.11111111
192 . 168 . 3 . 255


contoh di atas tidak ada dilakukan subnetting.


satu contoh lagi, host ip 202.83.100.74/28

a)ip network
202.83.100.74, binernya:
11001010.01010011.01100100.01001010
/28 = 255.255.255.240, binernya:
11111111.11111111.11111111.11110000
---------------------------------------------------- AND
11001010.01010011.01100100.01000000
202 . 83 . 100 . 64


b)ip broadcast
202.83.100.74, binernya:
11001010.01010011.01100100.01001010
/28 = 255.255.255.240, binernya:
11111111.11111111.11111111.11110000, invertingkan
00000000.00000000.00000000.00001111
---------------------------------------------------- OR
11001010.01010011.01100100.01001111
202 . 83 . 100 . 79
 

contoh di atas terjadi subnetting, untuk hitungan yang lebih cepat, kita berpedoman pada subnet mask nya yaitu octet .240, caranya:
karena setiap octet mempunyai nilai 0 s/d 255 maka ada 256 angka, sehingga diperoleh 256-240 = 16 ini adalah block subnet-1 yang valid..berikutnya lakukan kelipatan dari blok subnet-1 ini, sehingga 16,32,48,64,80..dst. nah perhatikanlah nilai host ip diatas yaitu 202.83.100.74 berarti berada antara subnet 64 dan 80. sehingga dapat di simpulkan subnet:64 menjadi network ip 202.83.100.64 dan broadcasnya kita peroleh dari nilai 80-1=79 yaitu 202.83.100.79

catatan: 

dalam satu blok subnet ip terendah merupakan ip networknya dan ip tertinggi merupakan ip broadcast. setiap octet terakhir(octet paling kanan) dari ip network pasti merupakan bilangan GENAP dan octet terakhir dari ip broadcast merupakan bilangan GANJIL.

Tabel subnetmask untuk subnetting:

IP Class A:
--------------------------
CIDR | Subnet Mask
--------------------------
| 9 | 255.128.0.0
| 10 | 255.192.0.0
| 11 | 255.224.0.0
| 12 | 255.240.0.0
| 13 | 255.248.0.0
| 14 | 255.252.0.0
| 15 | 255.254.0.0
| 16 | 255.255.0.0
| 17 | 255.255.128.0
| 18 | 255.255.192.0
| 19 | 255.255.224.0
| 20 | 255.255.240.0
| 21 | 255.255.248.0
| 22 | 255.255.252.0
| 23 | 255.255.254.0
| 24 | 255.255.255.0
| 25 | 255.255.255.128
| 26 | 255.255.255.192
| 27 | 255.255.255.224
| 28 | 255.255.255.240
| 29 | 255.255.255.248
| 30 | 255.255.255.252

IP Class B:
--------------------------
CIDR | Subnet Mask
--------------------------
| 17 | 255.255.128.0
| 18 | 255.255.192.0
| 19 | 255.255.224.0
| 20 | 255.255.240.0
| 21 | 255.255.248.0
| 22 | 255.255.252.0
| 23 | 255.255.254.0
| 24 | 255.255.255.0
| 25 | 255.255.255.128
| 26 | 255.255.255.192
| 27 | 255.255.255.224
| 28 | 255.255.255.240
| 29 | 255.255.255.248
| 30 | 255.255.255.252

IP Class C:
--------------------------
CIDR | Subnet Mask
--------------------------
| 25 | 255.255.255.128
| 26 | 255.255.255.192
| 27 | 255.255.255.224
| 28 | 255.255.255.240
| 29 | 255.255.255.248
| 30 | 255.255.255.252


Ethernet IEEE 802.3,IEEE 802.5,IEEE 802.11

Ethernet IEEE 802.3,IEEE 802.5,IEEE 802.11

IEEE 802.3 
      IEEE 802.3 adalah sebuah kumpulan standar IEEE yang mendefinisikan lapisan fisik dan sublapisan media access control dari lapisan data-link dari standar Ethernet berkabel. IEEE 802.3 mayoritas merupakan teknologi Local Area Network (LAN), tapi beberapa di antaranya adalah teknologi Wide Area Network(WAN). IEEE 802.3 juga merupakan sebuah teknologi yang mendukung arsitektur jaringan IEEE 802.1 

DIX Ethernet dan IEEE 802.3
Spesifikasi Ethernet yang asli (yang disebut sebagai "Experimental Ethernet") dikembangkan oleh Robert Metcalfe pada tahun 1972 dan dipatenkan pada tahun 1978 dan dibuat berbasiskan bagian dari protokol nirkabel ALOHAnet. Memang, Experimental Ethernet sudah tidak digunakan lagi saat ini, tapi dapat dianggap sebagai protokol Ethernet oleh sebagian kalangan. Ethernet yang dikenal sekarang yang digunakan di luar Xerox adalah DIX Ethernet. Tetapi, karena DIX Ethernet juga dikembangkan dari Experimental Ethernet, dan semakin banyak standar yang juga dikembangkan berbasiskan teknologi DIX Ethernet, komunitas teknis telah menganggap bahwa semuanya adalah Ethernet.

Format Frame IEEE 802.3

    IEEE 802.3 adalah sebuah format frame yang merupakan hasil penggabungan dari spesifikasi IEEE 802.2 dan IEEE 802.3, dan terdiri atas header dan trailer IEEE 802.3 dan sebuah header IEEE 802.2.
 

Struktur data

Sebuah frame IEEE 802.3 terdiri atas beberapa field sebagai berikut:
  • Header IEEE 802.3:
    • Preamble
    • Start Delimiter
    • Destination Address
    • Source Address
    • Length
  • Header IEEE 802.2 Logical Link Control:
    • Destination Service Access Point (DSAP)
    • Source Service Access Point (SSAP)
    • Control
  • Payload
  • Trailer IEEE 802.3:
    • Frame Check Sequence (FCS)
    • Preamble

           Field Preamble adalah sebuah field berukuran 7 byte yang terdiri atas beberapa bit angka 0 dan 1 yang dapat melakukan sinkronisasi dengan perangkat penerima. Setiap byte dalamfield ini berisi 10101010. 
       
      Start Delimiter
           Field Start Delimiter adalah sebuah field berukuran 1byte yang terdiri atas urutan bit 10101011, yang mengindikasikan permulaan frame Ethernet yang bersangkutan. Kombinasi antara field Preamble dalam IEEE 802.3 dan Start Delimiter adalah sama dengan field Preamble dalam Ethernet II, baik itu ukurannya maupun urutan bit yang dikandungnya. 
       
      Destination Address
           Field Destination Address adalah field berukuran 6 byteyang sama dengan field Destination Address dalam Ethernet II, kecuali dalam IEEE 802.3 mengizinkan ukuran alamat 6 bytedan juga 2 byte. Meskipun demikian, alamat 2 byte tidak sering digunakan.  
      Source Address
          Field Source Address adalah field berukuran 6 byte yang sama dengan field Source Address dalam Ethernet II, kecuali dalam IEEE 802.3 mengizinkan ukuran alamat 6 byte dan juga 2byte. Meskipun demikian, alamat 2 byte tidak sering digunakan. 
       
      Length
           Field Length adalah sebuah field yang berukuran 2 byteyang mengindikasikan jumlah byte dimulai dari byte pertama dalam header LLC hingga byte terakhir field PayloadField ini tidak memasukkan header IEEE 802.3 atau field Frame Check Sequence. Ukuran minimumnya adalah 46 (0x002E), dan nilai maksimumnya adalah 1500 (0x05DC). 
       
      Destination Service Access Point
           Field Destination Service Access Point (DSAP) adalah sebuah field berukuran 1 byte yang mengindikasikan protokol lapisan tinggi yang digunakan oleh frame pada nodetujuan. Field ini adalah salah satu dari field-field IEEE 802.2Logical Link Control (LLC). Field ini bertindak sebagai tanda pengenal protokol (protocol identifier) yang digunakan di dalam format frame IEEE 802.3. Nilai-nilainya ditetapkan oleh IANA. 
       
      Source Service Access Point
           Field Source Service Access Point (SSAP) adalah sebuah field berukuran 1 byte yang mengindikasikan protokol lapisan tinggi yang digunakan oleh frame pada node sumber.Field ini adalah salah satu dari field-field IEEE 802.2 Logical Link Control (LLC). Field ini bertindak sebagai tanda pengenal protokol (protocol identifier) yang digunakan di dalam formatframe IEEE 802.3. Nilai-nilainya ditetapkan oleh IANA.
    • Token RingIEEE 802,5Protokol LAN
    • Token Ring adalah sebuah protokol LAN yang didefinisikan dalam IEEE 802,5 mana semua stasiun yang terhubung dalamsebuah cincin dan setiap stasiun langsung bisa mendengartransmisi hanya dari tetangga terdekatnyaIzin untukmengirimkan diberikan dengan pesan (token) yang beredar di sekitar ring. 
           Token Ring sebagaimana didefinisikan dalam IEEE 802,5berasal dari IBM Token Ring teknologi LANKeduanyadidasarkan pada teknologi Token PassingSementara merekaberbeda dalam cara kecil tapi umumnya kompatibel satu samalain. 
      Token-passing networksmove sebuah bingkai kecilyang disebut tokensekitar jaringanKepemilikan dari tokenmemberikan hak untuk mengirimkanJika node menerimatoken tidak memiliki informasi untuk mengirimitu merebuttokenmengubah 1 bit dari token (yang mengubah tokenmenjadi awal urutan-frame), menambahkan informasi yangingin mengirimkandan mengirim ini informasi ke stasiunberikutnya pada cincinSementara frame informasi mengitaricincintidak ada token pada jaringanyang berarti bahwastasiun lain ingin mengirim harus menungguOleh karena itu,tabrakan tidak dapat terjadi dalam jaringan Token Ring.
           Bingkai informasi beredar cincin itu sampai mencapaistasiun tujuan yang dimaksudyang salinan informasi untuk diproses lebih lanjutBingkai informasi terus lingkaran cincindan akhirnya dihapus ketika mencapai stasiun yang mengirim.Stasiun yang mengirim dapat memeriksa kembali frame untuk melihat apakah frame terlihat dan kemudian disalin olehtujuan. 
         Tidak seperti Ethernet CSMA / CD jaringantoken-passingjaringan yang deterministikyang berarti bahwa adalahmungkin untuk menghitung waktu maksimum yang akan berlalusebelum setiap stasiun akhirnya akan mampu menularkan.Fitur dan kehandalan fitur beberapa membuat jaringan TokenRing ideal untuk aplikasi di mana penundaan harus operasijaringan diprediksi dan kuat adalah pentingThe FiberDistributed-Data Interface (FDDI) juga menggunakan protokolToken Passing.
       
      Protokol Struktur - Token RingIEEE 802,5 ProtokolLAN
      Table 1. Protokol Struktur - Token RingIEEE 802,5 Protokol LAN
       
      ·       SDEL / Edel - Pembatas Mulai Pembatas / Akhir. Baik SDEL dan Edel memiliki pelanggaran kode disengaja Manchester pada posisi bit tertentu sehingga awal dan akhir sebuah frame sengaja tidak pernah bisa diakui di tengah data lainnya.
      ·         AC - Akses kontrol Berisi lapangan bidang Prioritas.
      ·         FC - Frame bidang kontrol menunjukkan apakah frame berisi data atau kontrol informasi
      ·         Alamat Tujuan - Alamat tujuan stasiun
      ·         Alamat Sumber - Sumber alamat stasiun.
      ·    Route Informasi - Bidang dengan routing kontrol, descriptor rute dan jenis informasirouting.
      ·         Informasi - Bidang Informasi dapat LLC atau MAC.
      ·         FCS - Frame cek urutan.
      ·    Frame Status - Berisi bit yang dapat ditetapkan oleh penerima frame untuk sinyal
                      pengakuan dari alamat dan apakah frame tersebut berhasil disalin.
    • IEEE 802.11

           IEEE 802.11 adalah satu set standar untuk implementasi jaringan area lokal nirkabel (WLAN) komunikasi komputer di 2.4, 3.6 dan 5 GHz band frekuensi. Mereka diciptakan dan dipelihara oleh IEEE LAN / MAN Standards Committee (IEEE 802). Versi base saat ini dari standar ini IEEE 802,11-2007.
       
      Keterangan umum
         Keluarga 802.11 terdiri dari serangkaian teknik modulasi over-the-air yang menggunakan protokol dasar yang sama. Yang paling populer adalah yang didefinisikan oleh protokol 802.11b dan 802.11g, yang perubahan standar asli. 802,11-1.997 adalah standar jaringan nirkabel pertama, tetapi 802.11b yang pertama diterima secara luas satu, diikuti 802.11g dan 802.11n. Keamanan awalnya sengaja lemah karena persyaratan ekspor dari beberapa pemerintah, dan kemudian disempurnakan melalui amandemen 802.11i setelah perubahan pemerintah dan legislatif. 802.11n adalah teknik modulasi baru multi-streaming. Standar lainnya dalam keluarga (c-f, h, j) adalah layanan perubahan dan ekstensi atau koreksi dengan spesifikasi sebelumnya.
       
          802.11b dan 802.11g menggunakan band ISM 2,4 GHz, yang beroperasi di Amerika Serikat di bawah Bagian 15 dari Komisi Komunikasi Federal AS Aturan dan Peraturan. Karena pilihan ini band frekuensi, peralatan 802.11b dan g kadang-kadang mungkin menderita gangguan dari oven microwave, telepon tanpa kabel dan perangkat Bluetooth. 802.11b dan 802.11g kontrol gangguan mereka dan kerentanan terhadap interferensi dengan menggunakan direct-sequence spread spectrum (DSSS) dan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) metode sinyal, masing-masing. 802.11a menggunakan pita 5 GHz U-NII, yang bagi sebagian besar dunia, menawarkan setidaknya 23 saluran non-overlapping daripada band frekuensi 2,4 GHz ISM, di mana semua saluran tumpang tindih. Performa yang lebih baik atau lebih buruk dengan yang lebih tinggi atau frekuensi rendah (saluran) dapat direalisasikan, tergantung padalingkungan.

          Segmen spektrum frekuensi radio yang digunakan oleh 802.11 bervariasi antara negara. Di AS, 802.11a dan 802.11g alat bisa dioperasikan tanpa izin, sebagaimana yang diperbolehkan dalam Bagian 15 dari Aturan FCC dan Peraturan. Frekuensi yang digunakan oleh saluran satu sampai enam dari 802.11b dan 802.11g berada dalam band amatir radio 2,4 GHz. 
       
      Sejarah
          802.11 teknologi telah asal-usul dalam keputusan 1985 olehKomisi Komunikasi Federal AS yang dirilis band ISM untukpenggunaan tanpa izin.
      Pada tahun 1991 NCR Corporation / AT & T (sekarangAlcatel-Lucent dan LSI Corporationdiciptakan pendahulu ke802.11 di NieuwegeinBelandaPara penemu awalnya dimaksudkan untuk menggunakan teknologi untuk sistemkasirproduk nirkabel pertama dibawa di pasar di bawahnama WaveLAN dengan tingkat data mentah dari 1 Mbit / s dan2 Mbit / s.
      Vic Hayesyang memegang kursi IEEE 802.11 selama 10 tahundan telah disebut sebagai "ayah dari Wi-Fi" terlibat dalammerancang standar awal 802.11b dan 802.11a dalam IEEE.
       
          Pada tahun 1992Ilmiah dan Industri PersemakmuranPenelitian Organisasi (CSIRO) memperoleh paten di Australia untuk metode teknologi transfer data nirkabel berdasarkanpenggunaan transformasi Fourier untuk "unsmear" sinyalPada tahun 1996mereka memperoleh paten untuk teknologi yangsama di ASPada bulan April 2009, 14 perusahaan teknologimenjual perangkat Wi-Fi, termasuk DellHPMicrosoftIntel,Nintendodan Toshibasetuju untuk membayar CSIRO $ 250juta untuk pelanggaran pada hak paten CSIRO 

       

      10BaseT

          10BaseT adalah sebuah standar yang digunakan untuk mengimplementasikan jaringan berbasis teknologi Ethernet. Dibandingkan dengan standar10Base2 atau 10Base5, standar 10BaseT ini lebih populer, meski kecepatan yang ditawarkan adalah sama, yaitu 10 Megabit per detik. 10BaseT menggunakan kabel Unshielded Twisted-Pair(UTP) untuk menghubungkan komputer, dan menggunakan hub untuk membentuk sebuah jaringan.
      10BaseT mendukung kecepatan hingga 10 Megabit per detik, tapi dalam kenyataannya kecepatan yang dapat diraihnya hanyalah berkisar antara 4 Megabit per detik hingga 6 Megabit per detik, karena adanya beberapa halangan seperti kolisi (tumbukan) paket data dalam jaringan. Standar ini dibangun berdasarkan spesifikasi IEEE 802.3 yang dikembangkan oleh Project 802.
      Jaringan 10BaseT dihubungkan dengan menggunakan topologi star ke sebuah hub yang berada di tengah-tengah jaringan. Kabel UTP yang digunakan adalah kabel UTP Kategori 3UTP Kategori 4, atau UTP Kategori 5, yang diberi ujung konektor RJ-45.

           Panjang maksimum satu buah segmen jaringan 10BaseT adalah 100 meter. Jika jarak antara dua segmen melebihi jarak ini, maka dua segmen tersebut harus dihubungkan dengan menggunakanrepeater. Jarak minimum sebuah segmen adalah 2.5 meter. Dengan menggunakan stackable hub(hub yang dapat ditumpuk), sebuah jaringan yang cukup besar dapat dibentuk dengan menggunakan standar ini. Meskipun standar ini mendukung hingga 1024 node, sebaiknya dalam satu jaringan jangan terdapat lebih dari 300 node agar kinerja yang lebih baik, mengingat semakin banyak node yang terhubung akan memperbanyak kolisi yang terjadi.
      Nama 10BaseT diambil dari beberapa komponen yang menyusunnya, yakni:
       
      • Kecepatan maksimum jaringan (10Mbit/detik)
      • Metode transmisi jaringan (Baseband)
      • Kabel yang digunakan (Twisted-Pair).
      Standar jaringan ini sudah dianggap usang, dan digantikan dengan standar 100BaseT (Fast Ethernet) atau bahkan Gigabit Ethernet(1000BaseT).